Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 08 Oktober 2011

Selalu DiHatiku

Gak ada permintaan lain selain permintaan itu.. Gak tau juga permintaan ini ketinggian apa enggak.. Tapi saya yakin Tuhan.. Itu yang saya mau meskipun saya gak tau, permintaan saya bakalan dilulusin atau gak sama Tuhan.. Saya tau Tuhan selalu menyiapkan jalannya yang Indah..
Terdengar sangat egois kalau yang selalu di Hati saya itu harus selalu diturutin.. Sementara saya bukan insannya yang terelok.. Sampai detik ini saya masih belajar untuk mengerti apa yang harus saya punyai dan yang tidak mesti saya punyai..
Sakit memang menjalaninya..
Tuhan.. Saya tau saya bukan insanmu yang paling bisa membuat bahagia.. Saya tahu saya banyak salah denganmu Tuhan.. Tapi sampai detik ini saya terus berusaha untuk menjadi yang terbaik.. Meski hebatnya Sang rintangan itu selalu mendera..
Tuhan.. Saya juga tahu banget saya bukan yang terbaik.. Untuk dia.. Tapi apakah terlalu tinggi Tuhan bila harapan saya untuk memilikinya..
Mungkin ini permintaan saya yang paling tinggi ya Tuhan? Saya yang seorang pria yang biasa saja kecantol sama perempuan kaya nan Indah lulusan Universitas terkemuka di Kota ini..
Saya juga pernah mentertawakan diri sendiri karna saya naksir dia.. Seolah-olah saya amnesia sama siapa diri saya.. Haha.. Maaf ya Tuhan.. Tapi boleh gak saya miliki dia Tuhan??
Jika saya dapetin dia, Saya mau usaha jadi Insan yang terbaik buat Mu dan juga buat dia Tuhan..
Tuhan.. Nama dia Salina.. Saya tahu, Tuhan pasti juga udah tau kalo nama dia Salina.. Tapi saya pengen banget bilang sama Tuhan kalau nama dia Salina.. Gak tahu kenapa Tuhan..
Tuhan.. Saya mau mau membagi cerita tentang Cita-cita saya Tuhan.. Cita-cita itu adalah setiap hari Salina selalu jadi orang pertama yang saya lihat.. Menerjang kehidupan cinta yang penuh duri tapi berbuah manis dengannya.. Menikmati panas dan dinginnya udara.. Menangis bersama.. Menghapus air mata di pipi merahnya.. Tertawa bersama..
Tuhan.. sebenernya sih saya punya dua permintaan yang saya harapkan dan sangat berharap salah satunya bisa dikabulin Tuhan..
Pertama.. Izinkan saya memilikinya Tuhan.. Utuh.. Tanpa paksa.. Tapi jika itu terlalu tinggi Tuhaan.. Maka permintaan saya yang kedua adalah, Biarkan dia bersemayam di dalam sini.. di sini.. jauh di dalam sini Tuhaaan.. Selalu Di Hatiku Tuhaaan..

Kamis, 18 Agustus 2011

Perih

Ragu itu telah terbungkus dengan perih..
Perih membawa mu peregi ke dalam lingkungan baru..
Lingkuangn baru yang pekat dengan perihnya..
Entah harus kemana dibawa ..
Tapi saat ini tersesat yang terjadi..
Lari kemana pun akan bertujuan dengan arah yang sama..
Menuai perih tak terhapus..
Tak ada lengah untuk perih..
Bungkusan itu rapih tak bernoda bahagia..

Rabu, 13 Juli 2011

Harusnya..

Harusnya tidak perlu ada yang salah..
Harusnya tidak perlu ada larangan..
Harusnya tidak perlu ada kata usai..
Harusnya itu saling.. Harusnya itu baik..
Harusnya perbedaan itu satu.. Bukan dua.. Bukan tiga.. Bukan empat..
Atas nama hormat, perpisahaan terlaksana..
Atas nama agama, usai tercipta..
Atas nama beda, cerai merenggut semuanya..
Inikah yang disebut cinta?
Hanya terjadi jika direstui?
Sementara restu bukan jaminan..
Lalu.. apakah itu cinta?
Sementara kita menghirup nafas di bumi karena cinta?

Senin, 11 Juli 2011

Namanya juga Cinta..

Namanya Juga Cinta..

Datang tanpa nama sengaja..

Namanya juga Cinta..

Tumbuh tanpa terlihat..

Namanya juga Cinta..

Tiada kata memilih..

Namanya juga cinta..

Mau rasa apa?

Namanya juga cinta..

Siapa sih yang gak minat?

Namanya juga cinta..

Sederhana..

Cinta.. Dia pergi sebegitunya saja dengan maunya.. Cara yang salah ataupun tak salah..

Cinta.. Bukan sekedar tumbuh.. Dia mekar.. Dengan cara yang tak dapat disangka.. Berakar tanpa akar..

Cinta.. Dipilih bukan sekedar dipilih.. Dibuang bukan sekedar dibuang..

Cinta.. Tak ada yang tak bisa dirasa.. Mau rasa dipeluk badai juga ada.. Mau??

Cinta.. Tak sekedar manusia.. Cinta diatas namakan banyak pihak..

Cinta itu buta.. Insannya tidak.. Tetapi, insannya memang dimabukkan dan dibutakan... Astaga Cinta!!

Cinta.. Sederhana.. Bukan hanya sederhana.. Banyak makna tapi bukan sekedar bermakna.. Berasa tapi bukan sekedar berasa.. Kasat oleh mata.. Hadir di hati.. Berdiam di sana.. Tanpa pindah.. Meski tak termiliki.. Setia hadir disitu.. Di tempat tak berdasar itu..

senyum

senyummu itu tak kan pernah terbalut duka jika kau mau membuka mata mu..
matamu yang mengisyaratkan bahagia..
tak perlu lah harus ada yang membahagaiakan engkau..
karena jika kau menikmati hidupmu, niscaya bahagia itu datang dihidupmu.. datang dan menetap disitu...
tak perlulah engkau panik akan keadaan akan datang.. karena itu misteri..
senyummu indah..
dan ijinkan aku lebih membuat senyum indah..
milikilah diriku.. semaunya kamu.. sebutuhnya kamu.. segenggamnya hati mu menggengam hatiku..
lakukanlah apa yang mau kamu lakukan..
jangan ragu dengan langkahmu..
karena aku ikhlas..
ikhlas dengan apapun yang kamu lakukan..
yang penting.. jangan larang aku untuk senyum karena dirimu itu..

Sabtu, 09 Juli 2011

Entah apa yang terjadi perasaan aku dan dia kembali menjadi tetes embun yang sejuk..
Tanpa panasa yang menyengat..
Tanpa air mata yang berlinang..
Tak ada yang terobati di dalam kisah ini..
Aku dan dia bergelimang kebahagiaan..
Tanya menusuk di benak..
Seolah-olah mempertanyakan takdir yang harus dipertanyakan..
Akankah bahagia hingga usai?
Akankah tangis, lelah, emosi hanya menjadi hiasaans emata?

Duka

Ragu telah tersimpan rapi..
Tanya tak mungkin nampak..
Isyarat tak mungkin terlukis..
Duka menutup suka
Setia pada gelap..
Tak mungkin berpindah..
Telah teranyam kisah ini..
Tapi sajak tak lagi tercipta..
Matahari tak kan lagi bersinar..
Hari telah tiada..
Hati telah redup..
Ketika engkau terpaksa menutup waktumu..
Membentang lamunan ke hamparan langit luas..
Memadukan mimpi dan cita-cita agar nyata...
Menerima jalan takdir yang tertulis..
Ingkar menemani janji..
Cita-cita menjadi mimpi..
Sementara mimpi raib..
Takan pernah sanggup[ ku gapai mauku..
Hanya bisa menjadi mimpi..
Itupun tak kan bisa abadi..
Mimpi itu.. harus ku buang..
Jauh..
Bersama langkahku yang menjauhimu..

Merelakan rasa cinta dan sayang dengan memutarkan posisinya menjadi benci dan kesal yang menguasai..
Menghilangkan segala arah yang jelas..
Merelakannya terbang bersama angin tanpa arah..
Membuka jalan emas akan kedatangan awan hitam untuk menyanggupiku..
Seolah-olah membutakan fajar untuk bersanding dengan langkahku..
Semua deraan yang aku berikan kepadamu kini telah kembali..
Kembali kepadaku..
Menjadikan aku di dera reruntuhan karena deraan yang aku perbuat..

Senin, 16 Mei 2011

Mengenal Feature

feature? apa yang terlintas dibenak anda ketika mendegar kata ini? mungkin bagi masyarakat awam kata ini tidak begitu akrab di telinganya. tapi, taukah anda jika feature adalah sebuah karya jurnalistik sastra?

feature adalah sebuah karya jurnalistik sastra yang beryunduk kepada data dam fakta dalam suatu peristiwa yang diperoleh dari proses jurnalistik. feature bukanlah santapan utama di dalam surat kabar.. feature adalah penunjang di dalam surat kabar. sifatanya yang sebagai pelengakap dalam media massa dapat diabaikan oelh pembaca, pendengar atau pemirsa media massa.

penulisan yang terdapat di dalam sebuah feature tidak patuh terhadap struktur piramida terbalik dengan rumus 5W+1H. feature disajikan dalam sajian pengisahan yang sifatnya kreatif informal. ini lah yang membedakn feature dengan berita yang disajikan dalam bahasa pelaporan yang sifatnya lugas dan normnal. jadi feature adalah karangan sastra tunduk kepada suatu kronologi kehidupan yang bermaksud untuk menyajikan hiburan kepada para pembaca media massa.

karakteristik feature yang mendasar adalah feature ditulis dengan teknik mengisahkan yang membuat kata demi katanya tidak membuat tegang pembaca. feature tidak terikat kepada waktu, jadi kapanpun feature mau diterbitkan dalam sebuah suratkabar tidak akan menjadi masalah. nama penulis feature ditulis secara lengkap. setiap paragraf yang satu dan yang lainnya yang terdapat di dalam feature sama pentingnya. sehingga tidak memngkinkan jika paragraf akhir dipotong, karena akan mengganggu isi feature tersebut. feature selalu membawa pesan moral yang ingin penulis sampaikan kepada para pembaca. seperti kejujuran, pengabdian, cinta kasih, dan perjuangan. cerita feature cukup banyak mengadopsi teknik penulisan fiksi terutama cerita pendek. akan tetapi di dalam sebuah tulisan feature tidak boleh mengandung cerita fiksi. yang terakhir, tidak semua wartawan mampu dan tertarik untuk menulis feature. karena feature memerlukan daya imajinasi yang tinggi sehingga menyajikan kata-kata yang enak untuk dibaca. penulis feature lebih cenderung kepada jiwa seniman dan satrawan.

fungsi feature sebagai pelengkap sekaligus variasi sajian berita langsung (straight news). feature sebagai cerita pendek dilahirkan untuk menghilangkan kejunuhan pembaca. feature diibaratkan bagai sebuah pendingin ruangan yang gunanya untuk mendinginkan suasana hati pembaca untuk mengatasi kejenuhan.

feature sebagai pemberi informasi yang menarik tentang suatu situasi keadaan, atau peristiwa yang terjadi. karena di dalam penulisannya yang tidak formal dan boleh mengandung opini wartwan, maka penyajiannya pun menarik minat pembaca untuk bukan hanya sekedar meliriknya.. tetapi juga untuk melahapnya.

feature sebagai penghibur atau saranan rekreasi dan pemgembangan imajinasi yang menyenangkan. karena feature merujuk pada gaya bahasa penulisan fiksi cerita pendek yang mempunyai roh dalam tiap kata-katanya, maka feature mampu membawa para pembaca menari-nari di dalam imajinasinya.

feature sebagai pemberi nilai dan makna terhadap suatu peristiwa. kita memberika nilai dan makna terhadap fenomena atau peristiwa yang terkait melalui karya feature.

feature sebagai wahana ekspresi yang paling efektif dalam mempengaruhi khalayak. di dalam feature kita mampu melihat kekauatn emosi, perasaan, suasana hati, empati, bahkan diri kita masing-masing. karena setiap aspek kehidupan yang ada di dalam feature disajikan dalam bentuk yang ekspresif.

sementara itu terdapat juga jenis-jenis feature. yang pertama adalah feature minat insani (human interset feature) feature dimakaudkan untuk mencabik-cabik perasaan pembacanya.

pengobatan gratis dari sanggah buana

JAKARTA, TEROPONG - sanggah buana menggelar pengobatan gratis untuk masyarakat lingkungan sekitar yang dilaksanakan pada hari jumat (13/5) di jalan Taman Sari I, Cinere, Jakarta Selatan.

komunitas Sangga buana bekerja sama dengan yayasan untuk menggelar acara kemanusian. pada hari jumat (13/5) mereka mengadakan acara pengobatan gratis yang di berikan kepada masyarakat lingkungan sekitar tempat sanggah buana berada.

dalam acara ini diberikan 200 kupon kepada masyarakat sekitar. cara mendapatkan kupon ini adalah dengan pendataan yang dilakukan oleh RT yang menghampiri rumah-rumah warga. jika masyarakat yang ingin berobat tidak membawa kupon, maka mereka tidak bisa mendapatkan pengobatan tersebut.

" sampe jam segini yang dateng baru 80 orang. semua yang dateng kesini harus bawa kupon.. soalnya kita takut ada yang dateng ga bawa kupon dan kita layanin, nanti yang dateng pake kupon belakangan ga kebagian obat lagi.. kan kasian" ujar Toro ketua pelaksana.

"saya abis berobat disini barusan. semuanya gratis. obat dan dr. nya gratis. dikasih kue juga disini. ibu berharap banget pengobatan yang ada ini dilaksanain rutin. biar sehat. apalagi manfaatnya buat warga juga banyak." ujar ibu rohimah salah satu masyarakat yang mengikuti acara pengobatan gratis ini.

pembukaan acara ini juga turut dihadiri oleh berbagai artis yang diundnag oleh babe idin selaku pemilik sangga buana ini. "artis-artis ntu kalo gue telfon suruh dateng, pasti dateng mereka." ujar bang idin sang pemilik yayasa sangga buana

Kamis, 21 April 2011

TEROPONG - KUE SERABI

Malam itu, kota Bekasi diguyur hujan deras. Biasanya jalanan di depan Pasar Kalibaru Bekasi ini ramai dipenuhi pedagang. Tapi, kali ini berbeda. Hanya ada lampu jalan temaram ditemani udara dingin menusuk. Di antara sunyinya jalan itu, hanya Suparmi yang masih sibuk menjajakan dagangan, kue serabi. Rutinitas ini sudah ia jalani sekitar 7 tahun tanpa banyak modal alias nekat.

Bermodal nekat dan percaya diri, ia akhirnya banting setir dari mulai menjual sayur-sayuran dan kemudian sampai sekarang menjual serabi. "dulu saya jualan sayuran mba, tapi karena untungnya sedikit, jadi saya akhirnya milih jualan kue serabi mba. Selain itu, disini belum ada yang jual kue serabi". Ujar bu Parmi sambil mengangkat kue serabi yang sudah matang dari kuali tanah liat.

Setiap hari ia menjual serabi mulai pukul 16:30 sampai 21:00 wib. Kadang ia suka ditemani oleh putra kecilnya yang masih berumur 5 tahun. Ia rela berjualan apapun demi anak-anaknya. Sambil menjual kue serabi, ia suka menjual dagangan lainnya di kala tahun baru seperti jagung bakar dan waktu bulan puasa seperti kolak juga pacar cina.

Ibu dari empat anak ini tidak pernah mengeluh selama berjualan kue serabi, kadang selama menjual serabi ini ia mendapatkan untung lebih dari biasanya, terkadang tidak balik modal. Berbagai suka duka ia jalani selama menjual serabi, mulai dari pembeli yang tidak bayar setelah makan sampai kehabisan modal. Tapi toh semua dijalani dengan keikhlasan demi menyambung hidup dan membiayai sekolah anak-anaknya.

Minggu, 17 April 2011

Teman Sejati, Kepentingan Sejati..

Entah mengerti atau tidak tentang kalimat tersebut.. Tapi yang saya rasakan kalimat tersebut memiliki roh yang kuat jika itu benar.. Teman sejati kepentingan sejati.. Bahkan kebutuhan sejati..
Entah sejati macam apa yang di panuti..
Pengalaman hidup merupakan bukti dari kalimat ini..
Suka atau tidak.. Tapi kata-kata tersebut benar adanya..

Selasa, 05 April 2011

Menelusuri Taman Puring

Pasar Taman Puring atau yang lebih akrab dipanggil dengan tampur merupakan pasar yang wajib dikunjungi jika kita mencari barang-barang bermerk dengan harga yang terjangkau. Setiap hari, pasar ini selalu ramai di datangi para calon pembeli.
Pasar Taman Puring atau yang biasa lebih dikenal dengan sebutan tampur. Pasar ini memang tidak pernah luput dari masyarakat yang ingin mencari barang-barang bermerk. Dulu taman puring adalah lokasi dimana angkutan-angkutan umum mangkal sehingga sering kali menimbulkan kemacetan. Pasar ini dikenal dengan pasar yang menyediakan barang-barang selundupan atau barang-barang black market.
Pasar ini sempat menjadi tempat angker karena dikabarkan menjual barang-barang hasil kriminal. Kabarnya, para perampok dan pencuri menjual kembali barang hasil curian dan rampokannya untuk dijual kembali di pasar ini.
Pada tahun 2002 pasar ini mengalami kebakaran. Dampak positif dari kebakaran ini adalah pasar ini di bangun kembali dan dijadikan pasar modern. Merupakan hasil dari kerja sama dari kalangan sesama penjual yang meminta kepada Gubernur DKI JAKARTA yang pada saat itu dijabat oleh Bapak Sutiyoso agar membangun kembali pasar ini. Tidak lama setelah pengajuan tersebut, Sutiyoso mengabulkan permintaan para pedagang untuk membangun kembali pasar tersebut. Tidak tanggung-tanggung, Gubernur Sutiyoso mengucurkan dana 10 milyar untuk membangun kembali pasar tersebut. Hal ini pun menjadi sesuatu kabar yang sangat menggembirakan bagi para pedagang di Pasar ini.
Kini, pasar tersebut tidak lagi menjual barang-barang selundupan ataupun barang-barang hasil curian. Yang ada kini hanya barang-barang second dan barang-barang baru yang dijual dengan harga jauh lebih murah apabila kita membelinya di mall. Barang-barang baru yang dijual dipasar ini bisa jauh lebih murah dikarenakan tidak dikenakan pajak yang sebesar di mall atau pertokoan lainnya. Memang yang menjadi perbedaannya adalah di pasar ini tidak mendapatkan garansi seperti di mall atau pertokoan lainnya. Akan tetapi jarang bagi para pembeli yang kembali kepada penjual karena adanya permasalahan dalam barang yang ia beli.
Ketika saya melihat pasar ini dari kejauhan, yang tampak hanya kerumunan para pembeli. Pasar ini memang diperuntukkan bagi para pedagang kaki lima. Pasar ini memiliki 2 lantai. Pada lantai pertama terdapat penjual sepatu, tas, baju, kacamata, jam wewangian dan juga handphone. Jika kita naik ke lantai dua, keadaannya sangat berbeda dengan lantai pertama. Di lantai dua ini jauh lebih sepi daripada lantai satu. Di lantai ini terdapat service elektronik seperti setrika dan radio. Terdapat tukang loak dan tukang penjual kaset-kaset bekas yang jika diperhatikan dari kasetnya, sangat terlihat bahwa kaset tersebut umurnya sudah menahun, terdapat pula penjual minuman seperti jus yang sedang asik meracik minuman untuk para pembeli.
Pasar ini terlihat nyaman karena adanya taman yang diberi nama Taman Puring yang merupakan nama dari pasar ini juga, tepat disebelah kanan pasar ini. Taman yang luasnya 13.000 m² yang berlokasi di kelurahan keramat pela dan kecamatan kebayoran baru ini memeberi kesan yang beda dari pasar kebanyakan.
Saya menelusuri pada bagian samping kiri dan kanan pasar ini. Di samping kiri terdapat penjual yang menjual alat-alat pertukangan dan juga terdapat parkir motor. Dibagian kanan pasar terdapat penjual aksesoris mobil dan juga para penjual makanan yang akhirnya saya temui juga di pasar ini. Terdapat berbagai macam penjual makanan. Seperti makanan masakan padang dan juga makanan-makanan khas Indonesia lainnya. Di samping kantin ini, terdapat musola dan kamar kecil.
Pada saat saya sedang melihat-lihat jam di salah satu toko jam di pasar ini, disamping saya terdapat seorang perempuan yang sedang melakukan tawar menawar dengan sang pedagang. Saya berkenalan dengan perempuan tersebut yang bernama Kikid. Kikid ternyata baru kali ini mendatangi Pasar Taman Puring ini. Ia mengatakan ”Kenapa gue bisa ke tampur, karena tadinya gue mau nyari jam di melawai tapi tetep aja yang kata orang murah bagi gue harganya selangit. Jadi dari situ gue ke tampur naik metromini 69, pas nyampe, agal ilfeel sih, soalnya abis ujan jadi becek, nyaris pasar banget. Dari luar juga kayaknya barangnya juga biasa aja”
Ia mengaku sangat takjub dengan Pasar Taman Puring setelah memasuki pasar ini. Sebab apa yang ia lihat dari luar pasar ini sangat berebeda dengan yang ia lihat setelah masuk ke dalam pasar ini. “Tapi pas gue masuk, barang-barangnya wow banget. Dari merk A-Z ada semua. Dan gue langsung cari jam yang jadi tujuan utama gue, emang sih nawarinnya ada yang dari jutaan sampe Rp 200.000 an. Dan emang semuanya bermerk. Akhirnya gue dapet jam yang ditawarin harga Rp. 500.000 tapi jadi Rp. 200.000, dan dapet kotaknya juga. Nyaris asli”.
Kikid merasa menyesal baru kali ini masuk ke Pasar Taman Puring. ”Gila. Kalo tau kayak gini, dari dulu gue cari barang-barang bermerk disini aja. Ga perlu jauh-jauh ke Pasar Senen. Lebih deket banget dari rumah gue. Hahaha”. Ujar Kikid sambil merasa malu karena baru pertama kali ke Pasar Taman Puring padal sejak lahir ia sudah tinggal di Jakarta. Kikid juga menambahkan satu hal yang membuat ia sangat terkejut ” Dan satu lagi yang bikin wow, yang belanja disini ternyata orang-orang berkelas. Bukan orang bawahan seperti yang gue bayangin. Jadi makin nyesel gue baru kenal sama Tampur sekarang. Hehehe”
Tidak selama pasar menjadi tempat yang malas untuk dikunjungi karena suasananya yang tidak mendukung. Bau, sesak, ramai bahkan rawan copet selalu menjadi gambaran umum dari kata Pasar. Pasar Taman Puring menjadi salah satu bukti bahwa pasar bisa menjadi tempat yang mengasikan untuk berbelanja. Atau bahkan hanya sekedar untuk cuci mata.

Minggu, 03 April 2011

taman puring masih jelek

Taman Puring

Pasar taman puring. Pasar ini berlokasi di Jakarta Selatan (nama jalan) pasar ini di bangun pada tahun… (sejarahnaya)
Ketika melihat pasar ini dari kejauhan yang tampak kerumunan para pembeli yang sedang memperhatiakan barang-barang yang ditawrakan di pasar tersebut. Sepatu, tas, baju, dan kacamata menjadi hidangan utama bagi para calon pembeli. Barang-barang yang dijual disini pun bervariasi.. dari barang utnuk anak-anak sampai dewasa tersedia disini.
Ketika kita memasuki ke dalam pasar, terdapat pula para penjual wewangian dan handphone. Jumlahnya penual wewangian dan handphone berabnding sekali dengan penjual tas, baju dan sapatu. Sementara di bagian belakang pasar terdapat penjual kamera dan sound system.
Jika kita naik ke lantai dua, keadaannya sangat berbeda dengan lantai pertama. Di lantai dua ini jauh lebih sepi daripada lantai satu. Di lantai ini terdapat service elektronik seperti setrika dan radio. Terdapat tukang loak dan tukang penjual kaset-kaset bekas yang jika diperhatikan dari kasetnya, sudah sangat terlihat bahwa kaset tersebut umurnya sudah menahun, terdapat pula penjual minuman seperti jus yang sedang asik meracik minuman untuk para pembeli.
Saya menelusuri pada bagian samping kiri dan kanan pasar. Di samping kiri terdapat penjual yang menjual alat-alata pertukangan dan jual terdapat parkir motor. Dibagian kanan pasar terdapat penjual aksesoris mobuil dan juga para penjual makanan yang akhirnya saya temui juga.. terdapat berbagai macam penjual makanan. Seperti makanan masakan padang dan juga makanan-makanan khas Indonesia lainnya. Di samping kantin ini, terdapat musola dan toilet.
Pasar ini terlihat nyaman karena adanya taman yang diberi nama Taman Puring yang merupakan pasar ini juga tepat disebelah kanan pasar ini. Taman yang luasnya 13.000 m² yang berlokasi di keluarahan keramat pela dan kecamatan kebayoran baru ini memeberi kesan yang beda dari pasar kebanyakan.

seraching untuk tugas feature

http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/05/20/94003/Inilah-Sejarah-Pasar-Taman-Puring
Inilah Sejarah Pasar Taman Puring
Kamis, 20 Mei 2010, 22:00:35 WIB
Laporan: Ari Purwanto


Jakarta, RMOL. Taman Puring sudah tenar sejak tahun 1960an. Ketika itu Taman Puring masih berupa pangkalan oplet, dimana pedagang pikulan “mangkal” disana untuk mengeruk rejeki. Seiring perkembangan Taman Puring sempat menjadi brand imej tempat penjualan barang-barang selundupan ataupun barang black market. Periode 80-90an, nama taman Puring berubah seram, menjadi pusat tadahan barang-barang hasil kriminal. Ada copet yang menjual kembali hasil copetannya, ataupun rampok yang juga menjual hasil kerjanya.

Kebakaran tahun 2002 merubah pasar, kini Taman Puring menjadi pasar modern yang tertata dengan rapi.

Adalah Sukirman, sekretaris pengelola pasar Taman Puring. Menjadi saksi mata perubahan Taman Puring tersebut. Sukirman yang juga sebagai pedagang, sempat juga menyaksikan kebakaran di pasar tersebut.

“Kebakaran terjadi pada tahun 2002. Tidak lama kemudian, kami para pedagang mengajukan pembangunan kembali pasar ini, karena ini tempat kami mencari rejeki. Tak lama kemudian Gubernur Sutiyoso menerima permintaan kami dan mengucurkan dana Rp10 milyar untuk membangun pasar seperti yang bisa kita lihat saat ini,” papar Sukirman yang mengaku mencari rejeki di pasar tersebut dari tahun 1988, Kamis (20/5) di Jakarta.

Pasar Taman Puring sendiri bukan berbentuk Pasar Jaya, pasar ini murni pasar yang diperuntukan untuk pedagang kaki lima. Pasar ini di bina oleh Pemda DKI Jakarta. Namun untuk pengelola dipercayakan oleh pedagang.

"Dipasar Taman Puring terdapat 710 kios. terbagi 2 lantai. Lantai atas kebanyakan diisi oleh counter dengan jumlah 84 buah. Sementara itu, lantai bawah diisi oleh macam-macam pedagang dengan jumlah 626 kios," jelas Sukiman.

Sukirman juga menjelaskan, bahwa kini barang-barang yang dijual oleh pedagang tidak lagi melulu barang bekas atau barang black market. Barang-barang baru kini menjamah pasar Taman Puring.

"Kita sih gak pernah menganjurkan barang-barang black market, karena barang-barang tersebut kan tidak pasti kualitasnnya," papar Sukirman.

Bicara masalah kualitas, memang sangat variatif. Namun selama ini jarang pembeli yang komplain tentang. Memang, barang disini bisa murah karena tidak kena pajak sebesar barang sejenis yang dijual di mal atau pertokoan yang lain. terkait garansi yang akan didapatkan oleh pembeli, Sukiman menjelaskan pembeli tidak mendapatkan fasilitas tersebut.

Barang dagangan yang umum dijual di Taman Puring lebih garmen, elektronik dan sepatu.

“Kebanyakan yang dijual adalah garmen, elektronik, tape mobil dan sepatu. Para pedagang mendapat stok barang dari berbagai sumber. Bahkan ada yang mengambil dari luar negeri, seperti China. Konsumennya sangat variatif. Ada abg, orang tua, bahkan pedagang juga. Mereka yang bertandang ke pasar pun dari berbagai daerah. Ada yang dari daerah sekitar sini, ada yang dari luar kota, bahkan dari luar pulau. Kadang pun ada orang negro datang ke sini. Katanya sih mau dijual lagi,” lanjut Sukirman yang melanjutkan usaha di Taman Puring dari Pamannya.

Sukiman juga menjelaskan, Pemkot juga masih memberikan perhatian kepada pedagang di Taman Puring.

"Beberapa kali dari pemkot datang kemari untuk memberikan penyuluhan tentang bagaimana cara menata barang, atau sekedar berbagi mengenai masalah permodalan. YA meskipun jarang tetapi berguna untuk kita," lanjutnya.


I Grosir juga sempat bertandang ke salah satu pedagang. Namanya Busro, pemilik toko pakaian olah raga di kawasan Pasar Taman Puring.

Busro, pria asli pemalang dan sudah beberapa tahun menetap di Jakarta mengaku hanya menjalankan usaha yang dirintis oleh keluarganya.

"Toko ini sih punya keluarga sendiri. Saya hanya menjalankan usaha saja," ujar Busro.

Busro mengaku mendapatkan barang-barang dagangannya melalui pabrik-pabrik konveksi yang tersebar di daerah Jakarta.

"Barang-barang yang dijual disini Made in Indonesia. Ada datang dari daerah Kota, Meruya atau Kebon Jeruk," paparnya.

Sama dengan Sukiman, ia tidak bisa memprediksi keuntungan rata-rata perhari.

"Kalau keuntungan, tergantung musimnya mas. Kalau lagi musim bola, kayak piala dunia, ya rame. Bisa jutaan. Namun kalau lagi sepi kayak sekarang. Laku 3-4 potong juga sudah syukur," ujarnya.

Pelanggan tetap, diakui Busro memang ada. Seperti Eman (35) yang datang bersamaan dengan I Grosir. eman adalah warga Tangerang. Ia ddatang jauh-jauh dari rumahnya menggunakan kereta api.

"Emang saya niat dateng kesini bang. Mau beli baju Italia yang warna putih," ujar Eman dengan logat Betawi.

"Abis disini barangya bagus-bagus mas. Kemarenan saya beli jaket timnas Indonesia warna ijo, eh di tawar Rp150 ribu. Padahal saya beli cuma Rp75ribu. Berarti kan orang tau, kalu barangnya bagus. Nah karena itu mas, saya bela-belain dateng kesini," pungkasnya.

Terlepas dari perjalanan panjang Taman Puring, serta perubahan imejnya. Kini Taman Puring Sudah tertata dengan rapih.

"Saya pikir lebih enak sekarang. Tidak kumuh dan tertata rapi. Kalo pasar rapih, kan mengundang pembeli untuk datang lagi mas," tutup Sukiman. [arp]


http://www.pungkalit.co.cc/2009/08/taman-puring.html

Pusat Belanja Taman Puring
Jl Kerinci Raya, Kebayoran Baru

Taman Puring terkenal dengan pusat belanja pakaian, peralatan rumah tangga, dan khususnya sepatu. Dahulu, sebelum diresmikan menjadi sebuah bangunan, para pedagang menjajakan barang dagangan mereka di jalan-jalan raya sekitar Taman Puring sehingga membuat macet arus lalu lintas yang melewati kawasan tersebut. Namun sekarang, pembeli tidak perlu berpanas-panas dan waswas dengan kondisi lalu lintas di sekitarnya. Mencari barang yang diinginkan pun terasa lebih nyaman dan leluasa karena gedung yang diberi nama LBUK Taman Puring ini berisikan para pedagang barang berkualitas dengan harga separuh dari harga toko. Harga miring kualitas terjamin.selamat belanja

http://paperexplorer.urbanesia.com/profile/pasar-taman-puring#
Address
Jl. Kyai Maja
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
INDONESIA 12120

http://personalfinance.kontan.co.id/v2/read/1298876080/60542/Sentra-elektronik-Taman-Puring-Pusat-elektronik-bekas-murah-berkualitas-1
Sentra elektronik Taman Puring: Pusat elektronik bekas murah berkualitas (1)

Taman Puring bisa dibilang menjadi salah satu pusat bermacam barang bekas di Jakarta. Tak cuma sepatu, Taman Puring juga menawarkan pelbagai produk elektronik seken dengan harga lebih murah dibandingkan dengan sentra lain. Konsumen pun masih bisa menawar harga. Pedagang juga jujur menjelaskan kondisi barang.

Masyarakat sudah mengenal Taman Puring sebagai salah satu pusat penjualan sepatu, baik bekas maupun baru, di Jakarta. Tapi, konsumen tidak hanya bisa membeli alas kaki. Sentra ini juga menyediakan barang-barang bekas berkualitas, mulai dari produk elektronik, jaket kulit, alat olah raga, kristal, barang antik, keris, serta kamera antik dan modern.

Ada sekitar 415 toko di Taman Puring. Sekitar 30% di antaranya khusus menjual barang elektronik seken. Penjualnya tidak hanya ada di dalam pasar saja, tapi juga di seberang pasar.

Taman Puring yang terletak di Jalan Raya Kyai Maja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menawarkan banyak kebutuhan akan barang bekas berkualitas. Dari banyak jenis barang bekas di Taman Puring, yang paling banyak dicari pembeli adalah barang-barang elektronik termasuk dari merek-merek terkenal. Mulai daripower amplifier, subwoofer, dan speaker merek Braxton, DVD player merek Venom, serta merek terkenal lainnya, semisal Pioneer, Toshiba, serta Sony.

Menurut Andri, pemilik Maju Jaya Audio, sentra produk elektronik bekas Taman Puring merupakan salah satu andalan penduduk Jakarta. Selain lengkap menyediakan barang elektronik bekas pelbagai merek ternama, "Kami bisa menawarkan harga 30% lebih murah dibandingkan dengan tempat lain," ungkap Andri.

Harga tersebut pun masih bisa dinego. Sebagai contoh, DVD TV untuk mobil merek Sony keluaran 2008 dilego dengan harga Rp 1,5 juta. Di tempat lain, harganya bisa mencapai Rp 2 juta.

Aryo, pemilik Skeleton, mengatakan, barang elektronik bekas di Taman Puring dicari orang karena memang terkenal akan kualitasnya. "Hampir tidak ada yang protes dengan produk yang kami jual karena kami memang jujur menjelaskan kondisi barang," ujarnya yang sudah 10 tahun membuka toko di sentra ini.

Salah satu prinsip utama dalam berdagang terutama barang bekas, Aryo menjelaskan, adalah kepercayaan. Konsumen cenderung bakal kembali membeli di tempat yang sama kalau mereka mendapat kepuasan.

Tiap hari, Skeleton bisa melayani pembelian sekitar 10 produk. "Paling dicari adalah DVD TV," ujar Aryo. Ia pun mengaku bisa meraih keuntungan bersih Rp 8 juta hingga Rp 10 juta per bulan.

Aryo memperoleh barang-barang elektronik bekas dari pemasok dalam dan luar negeri, seperti Singapura dan Malaysia, berbekal koneksi yang ia miliki. Dia bilang, mayoritas pedagang di sini sudah memiliki toko sendiri, termasuk dirinya. Namun, pedagang yang baru berjualan tiga hingga lima tahun biasanya masih sewa.

Purnama, pelanggan yang sedang berkunjung ke Skeleton, membenarkan pernyataan Aryo. Mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta ini mengakui kualitas barang bekas Taman Puring. "Selain sepatu, produk unggulannya adalah barang elektronik dan kamera," katanya.

Saat itu, Purnama sedang mencari DVD TV untuk mobilnya. "Harganya terjangkau dan masih bisa nego," tambahnya. Meski begitu, ia mengingatkan, tidak semua toko atau produk yang dijual memuaskan. Itu sebabnya, pembeli harus hati-hati dalam memilih barang.

http://personalfinance.kontan.co.id/v2/read/1299044345/60790/Sentra-elektronik-Taman-Puring-Sempat-tenar-sebagai-pasar-barang-selundupan-2
Sentra elektronik Taman Puring: Sempat tenar sebagai pasar barang selundupan (2)

Pasar Taman Puring dahulu tenar sebagai pasar yang menjual barang selundupan alias black market.Bahkan lebih seram lagi, pasar ini sempat terkenal sebagai pasar yang menjual barang hasil curian. Namun, pamor itu lambat laun pupus setelah sentra ini berbenah menjadi pasar tradisional yang lebih modern dan rapi.

Bagi kebanyakan orang Jakarta, Pasar Taman Puring sudah tak asing lagi. Sentra penjualan barang bekas yang terletak di salah satu sudut Jakarta Selatan itu sangat strategis, karena berdekatan dengan pemukiman elite dan pusat perbelanjaan di daerah Kebayoran Baru.

Pasar Taman Puring juga menjadi salah satu dari tiga pasar pendukung perkembangan beberapa pusat belanja di wilayah Kebayoran Baru, seperti Kawasan Melawai dan Blok M. Di samping Taman Puring, ada pasar tradisional lain, seperti Pasar Jaya Blok A dan Pasar Jaya Mayestik.

Ketiga pasar penunjang tersebut masuk dalam program Pemerintah DKI Jakarta sebagai salah satu basis perdagangan nasional. Tapi, Taman Puring sendiri tidak dikelola oleh Pasar Jaya. Pasar ini murni diperuntukan untuk pedagang kaki lima. Pasar ini di bina oleh Pemerintah DKI dan pengelolaannya dipercayakan ke pedagang langsung.

Sebagai sentra perdagangan, Taman Puring tak hanya disambangi oleh warga Jakarta saja. Taman Puring juga sering disinggahi turis asing dan lokal yang sedang berkunjung di ibukota. Tak hanya menjual bermacam barang bekas, Taman Puring juga melego produk baru sepatu, baju olahraga, sampai peralatan elektronik.

Taman Puring sudah terkenal sejak tahun 1960-an. Keberadaan sentra ini tak lepas dari sejarah Jakarta yang terus berkembang. Pasar ini dulu pernah terkenal sebagai tempat penjualan barang-barang selundupan atawa black market. Bahkan dulu, Taman Puring populer sebagai tempat penjualan barang-barang hasil tindak kejahatan alias kriminal.

Namun, setelah sempat mengalami musibah kebakaran pada 2002, pasar yang khusus disediakan untuk pedagang kaki lima inipun mulai berbenah. Bahkan, saat ini, pamor Taman Puring sebagai tempat penjualan barang haram sudah mulai pupus. Hanya saja, keberadaan sentra ini sempat terombang-ambing karena berdiri di atas lahan terbuka hijau. Pasar Taman Puring sempat akan dibongkar karena dianggap menganggu keberadaan paru-paru kota.

Adanya tarik menarik antar-kepentingan di jajaran Pemerintah DKI dan Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan membuat beberapa pedagang kala itu merasa resah. "Mengurus kepemilikan toko pada waktu itu lebih sulit dibandingkan tiga tahun belakangan ini," ujar Andri, pemilik Maju Jaya Audio di sentra elektronik bekas Taman Puring.

Namun, kekhawatiran itu tidak sampai terjadi. Pasalnya, sampai sekarang, Taman Puring terus berkembang menjadi pasar yang lebih modern dan rapi. Bahkan, saat krisis moneter 1997-1998, pasar ini semakin ramai dan diminati orang yang ingin membuka usaha.

Pembangunan Taman Puring menjadi seperti sekarang ini, tak lepas dari usaha gotong royong seluruh pedagang dan Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan. Taman Puring yang bangunannya lebih tertata rapih tentu akan menghilangkan kesan semrawut yang dulu pernah melekat.

Pembenahan Pasar Taman Puring dilakukan dalam upaya menjaga kawasan Kebayoran Baru sebagai salah satu sentra perdagangan dan perbelanjaan di Jakarta Selatan.


(Bersambung)

Minggu, 20 Maret 2011

Saya ga tau kenapa pilihan ini yg saya ambil untuk perjalanan saya dan kamu..
Padahal saya tau masih ada solusi lain yang bisa saya pakai dalam perjalanan ini..
Menurut saya ga penting pake solusi yg mana nya..
Karena pasti ujungnya sama..
Kamu dan saya sama2 sakit..
Jangan pernah paksa saya untuk kasih alasan dalam keputusan saya ini.. Karena saya sendiri juga ga ngerti harus kasih alasan apa..
Kalau bicara jujur ga mgkn.. Karna saya sendiri aja ga mampu terima keadaan saya yg baru.. Apalagi kamu?