Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Kamis, 21 April 2011

TEROPONG - KUE SERABI

Malam itu, kota Bekasi diguyur hujan deras. Biasanya jalanan di depan Pasar Kalibaru Bekasi ini ramai dipenuhi pedagang. Tapi, kali ini berbeda. Hanya ada lampu jalan temaram ditemani udara dingin menusuk. Di antara sunyinya jalan itu, hanya Suparmi yang masih sibuk menjajakan dagangan, kue serabi. Rutinitas ini sudah ia jalani sekitar 7 tahun tanpa banyak modal alias nekat.

Bermodal nekat dan percaya diri, ia akhirnya banting setir dari mulai menjual sayur-sayuran dan kemudian sampai sekarang menjual serabi. "dulu saya jualan sayuran mba, tapi karena untungnya sedikit, jadi saya akhirnya milih jualan kue serabi mba. Selain itu, disini belum ada yang jual kue serabi". Ujar bu Parmi sambil mengangkat kue serabi yang sudah matang dari kuali tanah liat.

Setiap hari ia menjual serabi mulai pukul 16:30 sampai 21:00 wib. Kadang ia suka ditemani oleh putra kecilnya yang masih berumur 5 tahun. Ia rela berjualan apapun demi anak-anaknya. Sambil menjual kue serabi, ia suka menjual dagangan lainnya di kala tahun baru seperti jagung bakar dan waktu bulan puasa seperti kolak juga pacar cina.

Ibu dari empat anak ini tidak pernah mengeluh selama berjualan kue serabi, kadang selama menjual serabi ini ia mendapatkan untung lebih dari biasanya, terkadang tidak balik modal. Berbagai suka duka ia jalani selama menjual serabi, mulai dari pembeli yang tidak bayar setelah makan sampai kehabisan modal. Tapi toh semua dijalani dengan keikhlasan demi menyambung hidup dan membiayai sekolah anak-anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar